Dulu di sekitar daerah Tanah Abang banyak perkebunan, seperti perkebunan
teh, sirih, kacang, melati, jahe dan masi banyak perkebunan lain yang kemudian
dijadikan nama jalan di daerah Jakarta Pusat. Lalu pada pertengahan tahun 1735,
seorang saudagar kebangsaan Belanda mendapatkan izin dari Gubernur Batavia
untuk membangun pasar Tanah Abang dan Pasar Senen yang awalnya bernama
Weltervreden. Pasar Tanah Abang menjual tekstil dan kelontong sedangakan Pasar
Senen menjual sayur mayur. Bangunan pasar Tanah Abang dan Senen dibuat sangat
sederhana hanya terdiri dari bamboo dan papan sementara atapnya terdiri dari
rumbia. Setelah 5 tahun berdirinya Pasar Tanah Abang, tempat tersebut pernah
dijadikan tempat pembantaian orang keturunan cina dan kemudian terbakar dan
kemudian dibangun kembali pada tahun 1881 dengan bangunan yag lebih baik yang
terdiri dari 3 bangunan Los Panjang dengan dindiang batu bata dan beratap
genteng.
Kini Tanah Abang
Kini Pasar Tanah Abang sudah menjadi bangunan yang modern dengan
tampilan seperti mesjid betawi dengan 14 lantai yang bisa menampung hampir
10.000 kios dan dilengkapi dengan fasilitas yang membuat pengunjung merasa
nyaman untuk berbelanja disana. Dan Pasar Tanah Abang saat ini juga sudah
diakui dunia sebagi Pusat Grosir Terbesar di Asia Tenggara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan memberikan komentar dengan baik dan sopan.